Cookie Jar untuk Mengatasi Depresi

Cookie jar.

Beberapa waktu lalu, lupa karena apa, dan tentang topik apa, dua kata ini terbaca oleh mataku. Dan ketika aku membacanya, aku tiba-tiba mengaitkan ini dengan kejadian bertahun-tahun lalu.

Aku sempat menulis tentang kejadian itu di sini. Singkatnya, waktu itu aku kena depresi ringan. Aku cuma menyebutkan kalau penanganan yang kulakukan hanya mengurangi main ponsel dan media sosial. Yang sebenarnya, aku melakukan lebih dari itu.

Aku tetap salat tentu saja (walau suka nangis-nangis sendiri selama salat) dan itu menjaga aku tetap waras dan terjaga dari hal yang tidak-tidak. Dan hal lain yang kulakukan, dan akan menjadi topik kali ini adalah, suatu metode yang bisa dinamai 'cookie jar'.

Jujur saja waktu itu aku tidak memberi nama apa pun untuk metode ini. Aku cuma pernah dengar bahwa mencari hal positif atau merasa bersyukur dalam hidup bisa membawa perdamaian, jadi aku mau coba melakukan.

Kebetulan aku punya toples kaca bekas saus bolognese (lebih besar sedikit dari toples selai) yang belum aku buang. Entah kenapa, itu toples masih aku simpan walau isinya sudah habis. Jadi aku cuci dan simpan, barangkali ada gunanya (eh ada dong ternyata!).

Jadi misiku adalah, di akhir hari, aku menulis sepuluh hal yang berlalu dengan baik atau hal yang aku syukuri hari itu. Dengan kondisi depresi, tentu saja itu cukup sulit. Tapi aku bertekad mencoba, dan akhirnya aku bisa menulis daftar itu meski dengan hal-hal remeh. Contohnya, hari ini aku minum kopi, enak deh. Atau, tadi aku mengantar saudara untuk kontrol ke klinik.

Aku nulis itu di kertas binder berwarna-warni yang ada garis-garisnya itu. 

Setelah cukup sepuluh daftar, aku baca ulang sambil bersyukur.

Kemudian aku potong kertas itu per daftar, jadi aku punya sepuluh potongan. 

Potongan-potongan itu lalu aku lipat-lipat sampai kecil, terus dimasukkan ke toples. Setelah itu tutup. Nggak lupa tutupnya diberi pita bekas buket bunga wisudaku sebelumnya hahaha. Pokoknya diusahakan proses itu semenarik dan semudah mungkin agar bisa konsisten dilakukan.

Nggak butuh lama, perasaanku membaik. Tidak langsung sembuh tentu saja, tapi bertahap. Aku jadi merasa makin optimis. Sebelumnya aku memang optimis aku nggak akan terjebak kondisi ini dalam waktu lama, tapi ketika ada bukti nyata begini, aku jadi lebih optimis lagi.

Nah, seperti yang aku ceritakan di awal, beberapa waktu yang lalu aku membaca kata-kata 'cookie jar' ini. Aku tiba-tiba teringat sama metodeku yang satu itu, dan sekarang memutuskan untuk memberi nama metode itu 'cookie jar'. Kenapa? Karena potongan-potongan kertas yang aku masukkan ke toples itu merepresentasikan biskuit. Sesuatu yang manis dan menyenangkan, dan bisa menyembuhkan suasana hati yang buruk.

Semoga tips ini berguna dan kalian sehat selalu, ya!

Komentar

Postingan Populer